Temanggung – Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen penting untuk mengenang sejarah sekaligus memperkokoh komitmen kebangsaan. Pada tahun 2025, tema yang diusung adalah “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.”

Tema ini dipilih untuk menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga perekat bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di masa lalu maupun masa kini. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi panggilan bersama untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam pikiran, perilaku, dan jiwa seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila dan Penanggulangan Bencana

Kekuatan Pancasila tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam menghadapi bencana. Semangat gotong royong, persatuan, dan kepedulian yang lahir dari nilai-nilai Pancasila menjadi fondasi penting dalam upaya penanggulangan bencana di berbagai daerah.

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong setiap warga untuk membantu sesama tanpa memandang perbedaan, sementara prinsip persatuan Indonesia mengajarkan bahwa dalam kondisi darurat, solidaritas adalah kekuatan terbesar. Sementara itu, semangat musyawarah untuk mufakat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan cepat di lapangan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Dalam konteks penanggulangan bencana, Pancasila berfungsi sebagai landasan moral dan ideologis agar setiap langkah tidak hanya fokus pada penanganan teknis, tetapi juga menjaga martabat, kemanusiaan, serta semangat kebersamaan.

Momentum untuk Menguatkan Kesiapsiagaan

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat gotong royong warga dan memperkuat kesadaran kolektif dalam menghadapi ancaman bencana alam yang semakin kompleks.

Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, diharapkan masyarakat Indonesia mampu menjaga persatuan, saling membantu, dan meningkatkan kesiapsiagaan, sehingga bangsa ini lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan, baik bencana maupun dinamika kehidupan berbangsa.